Ciri-ciri dan Penyebab Kapasitor AC Rusak

ngulasmerk

Kapasitor AC yang rusak sudah pasti akan menimbulkan masalah pada pendingin ruangan, pasalnya kapasitor ini merupakan komponen yang penting untuk menyimpan energi maupun menyuplai data. Lantas, apa penyebab kapasitor AC rusak dan bagaimana ciri-ciri kapasitor yang rusak?

Penyebab Kapasitor AC Mengalami Kerusakan

Kapasitor sendiri merupakan komponen untuk menggerakkan motor kompresor dan dinamo kipas. Pada kompresor, kapasitor berbentuk seperti tabung kecil dan dipasang dekat rangkaian mesin outdoor. Sementara pada dinamo kipas, ukurannya lebih kecil dan umumnya berupa kotak berwarna hitam.

Ada berbagai hal yang membuat kapasitor AC menjadi rawan rusak. Bahkan, penyebabnya juga cukup banyak sehingga Anda harus senantiasa mengetahuinya. Berikut beberapa penyebab yang membuat kapasitor AC menjadi mudah rusak.

Suhu ruangan yang terlalu panas

Unit AC pada dasarnya bekerja untuk mendinginkan ruangan dengan cara menurunkan suhu udara sehingga pemakaian jenis AC disesuaikan kembali dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Akan tetapi, bisa saja pemilihan AC keliru yang membuat penyebab kapasitor AC rusak terjadi.

Sebagai contoh, penggunaan normal AC split yakni untuk ruangan dalam rumah atau kantor dengan ukuran luas ruangan yang tidak terlalu besar. Suhu di tempat indoor pada umumnya tidak terlampau ekstrem sehingga AC dapat bekerja dengan baik.

Berbeda halnya jika ditempatkan di area yang luas atau panas, di mana mesin akan bekerja lebih ekstra untuk menurunkan suhunya. Akibatnya, komponen AC akan menjadi aus pada bagian kapasitor karena ruangan yang lebih luas memerlukan spesifikasi AC yang lebih tinggi seperti standing AC heavy duty.

Baca Juga :  Mengenal Mesin Pengemas Granule dan Manfaatnya

Pemakaian yang berlebihan

Kapasitor AC akan menjadi cepat rusak apabila pemakaian unit AC dinilai terlalu berlebihan. Sebagai contoh, jika Anda menyalakan AC seharian full. Selain dapat membuat tagihan listrik membengkak, tentunya hal ini juga akan membuat komponen AC menjadi cepat aus.

Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga dapat dilihat dari durasi pemakaiannya. Jika Anda sering menyalakan unit tersebut seharian tanpa istirahat, sudah pasti akan membuat mesin menjadi terlalu panas sehingga membuat penyebab kapasitor AC rusak rentan terjadi.

Terlalu sering mematikan dan menyalakan AC juga berpengaruh, pasalnya alat ini membutuhkan daya besar untuk menyala. Jika dihidupkan dan dimatikan terlalu sering, tentu saja daya yang besar akan senantiasa selalu dipakai.

Untuk itu, gunakan AC seperlunya saja. Anda juga dapat pertimbangkan untuk memakai AC low watt supaya konsumsi listrik lebih hemat energi dan supaya tagihan tidak melejit.

Tegangan kapasitor mengalami perbedaan

Kinerja kapasitor juga bisa terganggu apabila tegangan tidak sesuai dengan jenis AC. Hal ini bisa saja terjadi ketika Anda melakukan penggantian spare part tanpa memperhatikan spesifikasinya. Padahal, setiap AC membutuhkan jenis kapasitor yang berbeda-beda disesuaikan dengan tegangan dan jenis komponennya.

Tidak jarang, penggantian kapasitor AC yang baru namun mesin kembali rusak. Hal ini bisa disebabkan oleh pemilihan kapasitor yang tidak sesuai tadi. Penyebabnya yakni tidak banyak pemilik AC yang menyadari jika mereka membeli kapasitor yang salah.

Sejatnya, komponen ini tersedia dalam berbagai bentuk dan tegangan yang berbeda. Jika tegangannya terlalu rendah, maka tekanan mesin akan menjadi lebih berat sehingga kapasitor menjadi cepat rusak. Oleh karena itu, ada baiknya ganti kapasitor yang kompatibel dan sesuaikan dengan pabrikan.

Baca Juga :  10 Merk Power Amplifier Terbaik di Indonesia untuk Suara Jernih Maksimal

Ciri-ciri Kapasitor AC yang Rusak

Tanpa kapasitor AC yang normal, maka pendingin ruangan akan terkendala dan tidak dapat bekerja secara maksimal, bahkan tidak dapat digunakan sama sekali. Oleh karena itu, pastikan Anda memastikan ciri-ciri dari penyebab kapasitor AC rusak berikut sehingga dapat melakukan perawatan hingga perbaikan AC lebih dini.

Tidak adanya gerakan pada kipas AC

Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa kapasitor AC mengalami kerusakan yakni kipas yang tidak bergerak meskipun AC tersebut sudah menyala. Padahal, kipas ini berfungsi menyebarkan udara dari AC ke dalam ruangan secara merata.

Apabila kipas tidak menyala, maka proses pendinginan akan melambat. Hal tersebut tentu akan membuat AC ruangan seperti tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya hal ini juga membuat penggunaan AC menjadi sia-sia.

Udara tidak dingin sempurna

Tidak jarang pula unit AC masih bisa menyala meskipun kapasitor sedang mengalami masalah. Hanya saja, kinerja AC ini tidak terlalu sempurna di mana udara tidak lagi menjadi dingin seperti jika AC tersebut memiliki kinerja yang normal.

Kendala seperti ini juga bisa terjadi jika kapasitor yang menggerakkan komponen bernama kompresor terkendala. Bisa dibilang, kompresor menjadi salah satu komponen utama yang berperan memompa zat freon sehingga mampu mendinginkan udara.

Komponen kapasitor yang kembung

Sejatinya, cara mengetahui apakah kapasitor AC tersebut rusak yakni dengan membuka unit AC dan mengecek komponen yang ada di dalamnya. Cek kembali apakah ada badan kapasitor yang menjadi cembung karena usia.

Kapasitor yang cembung menandakan bahwa komponen tersebut sudah rusak dan perlu diganti. Pastikan kapasitor penggantinya memiliki spesifikasi dan jenis yang sama dengan sebelumnya sehingga ke depannya tidak akan menjadi masalah yang lebih serius.

Adanya suara bising

Ciri lain yang menunjukkan penyebab kapasitor AC rusak yakni adanya kendala pada kapasitor AC yang mengeluarkan suara AC yang cenderung aneh dan tidak biasa. Unit yang bekerja dengan baik sudah pasti akan memiliki suara yang halus dan tidak berisik alias bising.

Baca Juga :  10 Mesin Cuci untuk Bed Cover Ukuran Besar Terbaik

Jika ada bunyi berisik seperti “klik” yang berulang, bisa jadi pertanda bahwa kapasitor AC melemah dan sudah waktunya mendapat perhatian khusus. Bisa Anda perbaiki, namun lebih baik diganti dengan komponen yang baru.

AC tidak kunjung menyala sejak dihidupkan

Satu lagi ciri yang menandakan adanya kerusakan pada kapasitor, yakni AC yang tidak langsung menyala, bahkan dalam waktu yang cukup lama setelah dihidupkan. Kalaupun menyala, biasanya udara yang dihasilkan cenderung kurang sejuk. Kinerja yang kurang maksimal ini tentu saja wajib mendapat perhatian khusus karena menandakan kapasitor AC yang rusak dan harus dilakukan tindakan.

Hal ini juga bisa terjadi karena faktor usia. Meski pada umumnya alat elektronik sudah didesain bertahan dalam kurun waktu yang lama selama beberapa tahun, tentunya Anda tetap tidak bisa menghindari adanya kerusakan pada suatu komponen AC.

Selain itu, tidak jarang juga ada cairan yang terdapat pada kapasitor yang membuatnya mengalami kerusakan ringan hingga parah. Cairan ini sudah pasti harus diwaspadai karena jika menyebar ke komponen lain bisa saja menyebabkan konslet dan merusak AC secara keseluruhan.

Itulah beberapa penyebab kapasitor AC rusak sekaligus ciri-ciri yang menunjukkan kerusakan kapasitor tersebut. Tentunya, perbaikan harus dilakukan secara maksimal melalui tempat service yang terpercaya. Ada baiknya dilakukan pada service center yang resmi maupun ke tukang yang sudah profesional sehingga perbaikan dapat lebih terjamin.

Dalam memilih kapasitor AC, pilihlah merk kapasitor ac terbaik yang original agar lebih terjamin dan berkualitas dalam penggunaan kapasitor ac. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan dan semoga bermanfaat.

Referensi:

Artikel Terkait

Bagikan:

Avatar

ngulasmerk

Saya adalah penulis artikel berpengalaman dengan lebih dari 7 tahun pengalaman. Menulis adalah passion saya, dan saya selalu berupaya memberikan konten berkualitas tinggi.