Berhasil atau tidaknya sebuah peternakan dapat dilihat dari pemilihan merk DOC ayam broiler yang bagus. DOC sendiri adalah singkatan Day Old Chicken yang berarti anak ayam yang masih berusia sehari.
Jika tidak cerdas dalam memilih merk DOC ayam Broiler yang bagus tentu saja akan boros pakan dan waktu panen pun relatif lama. Bukannya untung, justru kamu malah buntung.
Memilih merk DOC ayam broiler berkualitas pun sebenarnya gampang-gampang susah. Pasalnya, setiap perusahaan pastinya telah menerapkan teknologi unggulannya untuk menghasilkan kualitas DOC ayam broiler yang lebih baik.
Jenis DOC Ayam Broiler Berdasarkan Kualitas Bibit
Ditinjau dari kualitas bibit dan jenis strainnya, maka DOC ayam boiler pun ada banyak sekali macamnya. Berikut ini klasifikasi DOC ayam broiler dari segi kualitas bibitnya.
1. Grade 1
Adapun untuk penamaan kualitas sendiri biasanya ditandai dengan KW, sehingga untuk grade 1 dinamakan KW 1. Grade ini dikenal sebagai DOC ayam broiler yang super. Pasalnya, keadaannya telah divaksin.
Dengan demikian, untuk kualitasnya pun sudah tidak perlu kamu ragukan lagi. Sebab, dipastikan telah sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia).
Adapun DOC ayam broiler grade 1 termasuk bibit ayam broiler pilihan. Hal ini karena bobotnya sendiri mencapai 40 g ke atas. Di samping itu, grade ini biasanya hanya dijual oleh pabrik saja yang dibanderol dengan harga lebih tinggi.
2. Grade 2
Kw 2 atau kualitas DOC ayam broiler grade 2 adalah hasil sortiran dari DOC KW 1, dimana beratnya di bawah 40 g. Akan tetapi, bukan berarti kualitasnya buruk.
Namun, perbedaannya terletak pada saat pemilihan dan pembagian bibitnya dengan ukuran lebih kecil daripada KW 1.
3. Grade 3
Untuk DOC ayam broiler grade 3 ini termasuk DOC polos dan merupakan hasil sortan grade 2. Jika dilihat dari kualitasnya, tentu saja DOC kelas ini berada di tingkatan paling bawah dan ukurannya pun lebih kecil.
Oleh karena itu, biasanya akan ada cacat fisik pada DOC ayam broiler tersebut. Hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang wajar, sebab harganya pun juga jauh lebih murah.
Walaupun ada banyak kualitas dari DOC ayam broiler ini, bukan berarti DOC berkualitas tinggi selalu menghasilkan yang terbaik. Sebab, ini pun juga didukung dengan pemeliharaan yang maksimal juga.
Hanya saja, jaminan yang diberikan oleh grade lebih tinggi tentu saja lebih tinggi pula untuk menghasilkan DOC ayam broiler berkualitas baik.
Sama halnya dengan DOC ayam broiler kualitas rendah. Saat kamu merawatnya dengan maksimal, juga akan ada kemungkinan menghasilkan kualitas yang lebih baik.
Jenis DOC Ayam Broiler Berdasarkan Strain
Pada umumnya, setiap strain terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatannya bahkan dinilai cukup signifikan.
Sehingga, untuk pembagian berdasarkan strain ini tidak ada yang yang lebih unggul dari lainnya. Dikarenakan masing-masing strain ditargetkan untuk memiliki keunggulannya masing-masing.
Nah, untuk mengenal lebih lengkap tentang target dari masing-masing strain yang dimaksud, berikut merupakan pembagian DOC ayam broiler ditinjau dari segi strainnya.
- Ross
Strain Ross berfokus untuk mengembangkan kaki DOC yang kuat. Kenapa pengembangan difokuskan pada kakinya? Karena diharapkan kaki yang besar bisa menopang tubuh dan badannya yang besar.
Strain ini sebenarnya adalah hasil persilangan dari tipe Cornish serta ras lainnya yang berasal dari Inggris. Tujuan diterapkan strain Ross juga supaya memiliki rasio pemberian pakan atau FCR yang efisien layaknya strain Cobb.
Dari segi kehidupannya, strain Ross ini dinilai cukup menguntungkan. Pasalnya, ia mempunyai pertumbuhan yang amat cepat lalu daya tahan hidupnya pun lebih baik.
- Cobb
Lebih dari 60 negara menganggap bahwa Cobb termasuk jenis strain yang sangat populer. Kepopuleran inilah yang membuat jenis Cobb menjadi yang paling banyak dibudidayakan.
Dari strain Cobb ini, akan dilakukan perbaikan rasio pemberian pakan dengan cara berfokus terhadap pengembangan genetiknya.
Pengembangan tersebut difokuskan pada pembentukan daging dada secara genetik. Kemudian keuntungan strain Cobb juga sangat mudah beradaptasi di lingkungan yang beriklim tropis.
Umumnya DOC ayam broiler yang menerapkan strain ini memiliki warna kuning dan hitam. Lalu dada dan pahanya pun lebih besar dibandingkan yang lain.
- Hybro
Strain Hybro adalah jenis strain yang berfokus pada pengembangan genetik khusus penghasil karkas. Lebih tepatnya, pada pengembangan gaya hidup dan kekuatan untuk bisa hidup di daerah tropis. Ketahan hidup yang dimaksud dari penyakit seperti ascites ya.
Saat ini, proses penyilangan atau rekayasa genetika memang sudah dibantu dengan berbagai teknologi. Sehingga, dihasilkan lah pengembangan yang lebih baik sesuai dengan target.
Merk DOC Ayam Broiler yang Bagus dan Berkualitas
Apakah kamu sudah mulai penasaran apa saja merk DOC ayam broiler yang bagus untuk peternakan? Mungkin salah satu dari perusahaan di bawah ini bisa menjadi pilihanmu.
1. PT. Charoen Pokphand Indonesia
Merk DOC ayam boiler yang bagus bisa kamu dapatkan salah satunya dari PT Charoen Pokphand Indonesia. Produk perseroan ini memang dinilai telah berkontribusi banyak terhadap penjualan DOC.
Fasilitas pembibitannya bahkan sudah ada di berbagai daerah tanah air. Menghasilkan DOC ayam broiler berkualitas tinggi menjadi salah satu produk utama yang ditargetkan oleh Pokphand ini.
Selain DOC ayam boiler, juga dilengkapi dengan produk pakan. Sehingga, kamu tidak perlu pusing-pusing lagi jika ingin membeli ayam broiler beserta pakannya. Sebab, sudah pasti pakan yang dibuat sesuai dengan DOC yang dijual oleh Pokphand.
2. PT CJ-PIA
Kemampuan PT CJ-PIA dalam menghasilkan DOC broiler yang berkualitas tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, perusahaan ini bahkan sudah melakukan ekspor berbagai produknya ke luar negeri.
Hal tersebut menandakan bahwa CJ-PIA termasuk perusahaan yang mampu menembus pasar internasional dan kualitasnya juga sudah dihargai oleh orang luar.
Jika kamu sedang membutuhkan DOC ayam broiler yang bagus dalam jumlah banyak, mungkin bisa melakukan kerjasama dengan PT ini.
3. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Japfa adalah penghasil domestik DOC ayam boiler yang cukup terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini pun sudah mempunyai jaringan lebih dari 80 fasilitas pembibitan.
Pada saat proses produksi, Japfa menggunakan teknologi pembibitan dan penetasan yang berbasis penelitian terkini yang disertai bio sekuritas yang ketar serta bertaraf internasional.
Japfa juga menjadikan transparansi dan keseragaman fock sebagai hal pertama untuk dipertimbangkan. Kemudian, juga dipastikan bahwa penyeleksian DOC berasal dari bibit yang berkualitas.
Sebelum dilakukan pengiriman, Japfa pun melengkapi pemesanan DOC dengan vaksinasi langsung. Tak lupa disertai dengan kendaraan khusus DOC yang sudah disediakan dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Cara Memilih DOC Ayam Broiler yang Bagus
Bibit ayam broiler berkualitas sudah pasti dihasilkan oleh indukan yang juga berkualitas. Sebab itu, kamu harus tahu dulu seperti apakah DOC ayam broiler yang bagus dengan menyimak tips berikut ini.
- Tubuh Tahan Panas
Kenapa ini perlu diperhatikan? Apabila DOC broiler tidak tahan panas, maka kinerjanya dalam menghasilkan daging yang berkualitas juga ikut menurun.
Itu sebabnya, jika kamu membeli DOC ayam boiler dalam sistem box, maka harus dipastikan apakah setiap boxnya benar-benar berkualitas atau tidak.
- Mempunyai Mata yang Cerah
Di samping memperhatikan tubuhnya, kamu juga harus fokus pada bagian matanya. Mata DOC broiler berkualitas akan terlihat sangat cerah dan jernih.
Anak ayam yang tidak sehat pun dapat dilihat dari air mata yang dikeluarkannya terus menerus. Sebab, ini sudah menandakan bahwa anak ayam yang telah terinfeksi.
- Tidak Ada Cacat dan Sehat
Dengan mata telanjang, lihatlah apakah bibit tersebut mempunyai warna bulu yang bagus atau tidak. Hal tersebut dapat dilihat dari kecerahan warna putih kekuningan yang dipancarkannya.
Di samping itu, bulunya pun harus penuh dan tak kusam. Lihat juga bagian duburnya apakah masih ada kotoran yang menempel atau tidak.
Sementara itu, untuk mencari tahu DOC tersebut sehat atau tidaknya dilihat dari kakinya yang basah seperti minyak dan berukuran besar. Lalu, warna kaki dan paruhnya juga kuning.
Sehingga, apabila anak ayam tersebut mengalami cacat bawaan, sudah pasti produk daging yang dihasilkan nantinya tidaklah berkualitas.
- Berat Badan Ideal
Umumnya, anak ayam yang berkualitas akan memiliki berat badan sekitar 35–40 g. Ini adalah berat badan normalnya anak ayam.
Lain halnya dengan SNI 01-4868.1:2013 yang mengatakan bahwa bibit broiler yang baik minimal 37 gr. Tak lupa disertai dengan kondisi fisiknya yang masih sehat, tidak ada cacat, serta warna bulu mata yang masih merata dan tidak basah.
Ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh pengawasan mutu ras pedaging yang telah mempunyai standar tertentu untuk bibit niaga.
Untuk itu, sebelum kamu memutuskan untuk membelinya, pastikan dulu kalau kamu sudah menimbang anak ayam tersebut.
Faktor yang mempengaruhi berat badan ayam ini biasanya adalah kemontokkan daging dada dan kakinya yang kokoh dan gemuk.
- Fisik Ayam Gesit
Ukuran anak tubuh ayam yang normal juga sudah cukup menandakan bahwa DOC tersebut sehat. Kemudian lihatlah bagaimana pergerakannya, akan dikatakan sehat apabila bergerak lincah dan gesit.
Pastikan juga bahwa sayap DOC broiler simetris serta tidak menjuntai ke bawah Apabila sayapnya tidak terlihat simetris, pertanda bahwa anak ayam mengalami cacat bawaan.
Faktor lainnya bisa ditentukan dari badannya yang masih kokoh, berjalan tidak pincang, dan kaki masih mampu menopang tubuh.
- Bersuara Nyaring
Umumnya suara anak ayam berkualitas akan terdengar lebih nyaring, entah itu sebelum ataupun sesudah dilepas di brooding area.
Dari suaranya tersebut memberikan pertanda bahwa vitalitasnya masih berfungsi sangat baik. Respons ayam terhadap lingkungan tidak boleh dilewatkan. Anak ayam yang kurang mendapatkan supply oksigen biasanya akan berdampak terhadap vitalitas ayam tersebut.
Dengan beberapa poin di atas, maka setidaknya bisa membantumu untuk memilih manakah merk doc ayam broiler yang bagus dan berkualitas. Adanya kualitas yang bagus, seperti telah terstandar secara SNI memiliki tingkat kematian maksimal 2% saja.