Ingin mulai investasi saham tapi bingung harus memulai dari mana? Atau mungkin Anda sering mendengar nama Ajaib dan Bibit, tetapi masih ragu bagaimana memanfaatkan platform tersebut untuk investasi saham pertama Anda?
Jika jawaban Anda adalah “Ya!”, maka Anda berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif Anda untuk memahami cara investasi saham bagi pemula, khususnya menggunakan aplikasi seperti Ajaib dan juga membahas Bibit sebagai opsi diversifikasi investasi.
Saya akan memandu Anda langkah demi langkah, dari memahami dasar-dasar hingga tips praktis agar Anda bisa memulai perjalanan investasi saham dengan percaya diri dan tanpa rasa takut.
Memahami Dasar-Dasar Investasi Saham untuk Pemula
Sebelum kita terjun ke platformnya, mari kita pahami dulu apa itu investasi saham. Seringkali, investasi saham terdengar rumit dan eksklusif untuk kalangan tertentu. Padahal, konsep dasarnya cukup sederhana.
Investasi saham adalah tindakan membeli sebagian kecil kepemilikan di sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham PT. XYZ, Anda secara resmi menjadi salah satu pemilik dari perusahaan tersebut, meski hanya dalam skala yang sangat kecil.
Sebagai pemilik, Anda berhak atas potensi keuntungan jika nilai perusahaan meningkat (harga saham naik) atau jika perusahaan membagikan sebagian keuntungannya (dividen).
Mengapa investasi saham penting? Saham memiliki potensi pertumbuhan nilai yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lain dalam jangka panjang, yang bisa membantu Anda melawan inflasi dan mencapai tujuan keuangan Anda.
Potensi Keuntungan dan Risiko Investasi Saham
Seperti dua sisi mata uang, investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang menarik, namun juga memiliki risiko. Keuntungan bisa datang dari kenaikan harga saham saat Anda menjualnya, atau dari dividen yang dibagikan perusahaan.
Risiko utamanya adalah harga saham yang bisa turun, menyebabkan kerugian jika Anda menjualnya saat harga lebih rendah dari harga beli. Fluktuasi harga ini wajar terjadi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kinerja perusahaan hingga kondisi ekonomi global.
Penting untuk diingat, investasi saham sebaiknya dilakukan dengan dana yang Anda siapkan untuk jangka panjang dan Anda siap kehilangan jika skenario terburuk terjadi. Namun, dengan strategi yang tepat, risiko ini dapat diminimalisir.
Mengenal Ajaib dan Bibit: Pilihan Tepat untuk Pemula
Kini, mari kita bedah dua platform yang sering disebut-sebut ramah pemula: Ajaib dan Bibit. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing dalam memfasilitasi investasi.
Ajaib adalah sebuah aplikasi broker saham dan reksa dana. Artinya, melalui Ajaib, Anda bisa langsung membeli dan menjual saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tampilan Ajaib sangat user-friendly, dirancang khusus untuk pemula agar mudah memahami informasi dan melakukan transaksi. Proses pendaftaran hingga pembelian saham pertama pun relatif cepat dan intuitif.
Sedangkan Bibit adalah aplikasi robo-advisor untuk investasi reksa dana dan SBN (Surat Berharga Negara). Meskipun Bibit tidak memungkinkan Anda untuk membeli saham secara langsung, ia sangat cocok untuk diversifikasi atau memulai investasi dengan risiko lebih rendah.
Robo-advisor di Bibit akan merekomendasikan portofolio reksa dana yang sesuai dengan profil risiko Anda, memudahkan Anda yang masih awam menentukan pilihan investasi tanpa perlu pusing riset mendalam.
Dalam konteks “investasi saham”, Ajaib adalah pilihan utama untuk transaksi saham langsung, sementara Bibit bisa menjadi pelengkap yang baik untuk portofolio Anda secara keseluruhan dengan reksa dana.
Langkah-Langkah Memulai Investasi Saham di Ajaib
Ini dia bagian paling praktisnya. Mari kita mulai perjalanan investasi saham Anda dengan Ajaib!
1. Unduh Aplikasi dan Daftar Akun
Langkah pertama tentu saja mengunduh aplikasi Ajaib dari Google Play Store atau Apple App Store. Setelah itu, buka aplikasi dan pilih “Daftar Akun Baru”.
Anda akan diminta mengisi data diri, seperti nomor KTP, nama lengkap, alamat, pekerjaan, dan informasi finansial. Pastikan semua data yang Anda masukkan akurat dan sesuai dengan identitas Anda.
Sebagai contoh, Anda akan diminta melakukan verifikasi identitas (KYC – Know Your Customer) dengan mengunggah foto KTP dan swafoto. Proses ini penting untuk memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi.
2. Proses Pembukaan Rekening Efek (RDN) dan SID
Setelah pendaftaran data diri selesai, Ajaib akan memproses pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Single Investor Identification (SID) Anda. RDN adalah rekening khusus yang digunakan untuk transaksi investasi Anda, terpisah dari rekening bank pribadi.
SID adalah nomor identifikasi tunggal Anda sebagai investor di pasar modal. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa hari kerja. Anda akan menerima notifikasi jika RDN dan SID Anda sudah aktif.
Ini seperti Anda membuka rekening bank khusus untuk keperluan jual beli saham. Uang yang Anda transfer ke RDN hanya akan digunakan untuk investasi saham atau reksa dana Anda.
3. Melakukan Deposit Dana ke RDN
Setelah RDN Anda aktif, Anda perlu mengisi dana ke dalamnya agar bisa mulai berinvestasi. Anda bisa melakukan transfer dari rekening bank pribadi Anda ke nomor RDN yang tertera di aplikasi Ajaib.
Ajaib akan memberikan instruksi detail mengenai nomor RDN dan nama bank yang menjadi tujuan transfer. Pastikan Anda melakukan transfer dengan nominal yang ingin Anda investasikan.
Sebagai ilustrasi, jika Anda ingin memulai dengan Rp 500.000, transferlah jumlah tersebut ke RDN Anda. Dana ini akan muncul di saldo RDN Anda di aplikasi Ajaib, siap untuk dibelikan saham.
4. Membeli Saham Pertama Anda
Ini adalah momen yang paling ditunggu! Setelah dana masuk ke RDN, Anda bisa mulai membeli saham.
- Gunakan fitur “Cari” di aplikasi Ajaib untuk menemukan saham perusahaan yang Anda minati. Anda bisa mencari berdasarkan nama perusahaan atau kode saham (contoh: BBCA untuk Bank BCA, TLKM untuk Telkom Indonesia).
- Pelajari profil singkat perusahaan, data harga saham, dan berita terkait yang tersedia di aplikasi.
- Pilih saham yang ingin Anda beli, masukkan jumlah lot (1 lot = 100 lembar saham) atau nominal dana yang ingin Anda investasikan.
- Konfirmasi pembelian. Setelah transaksi berhasil, saham tersebut akan masuk ke portofolio Anda.
Misalnya, Anda tertarik dengan saham emiten bank besar. Setelah melakukan riset sederhana, Anda memutuskan untuk membeli saham Bank BCA (BBCA). Anda masukkan kode BBCA, pilih jumlah lot yang ingin dibeli, lalu konfirmasi.
Strategi Investasi Saham untuk Pemula (Anti Panik!)
Investasi saham tidak harus rumit. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa mengurangi potensi kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan.
1. Investasi Rutin dengan Dollar Cost Averaging (DCA)
DCA adalah strategi di mana Anda menginvestasikan sejumlah dana yang sama secara rutin (misal, setiap bulan) tanpa mempedulikan fluktuasi harga saham saat itu.
Strategi ini sangat cocok untuk pemula karena menghilangkan kebutuhan untuk ‘menebak’ kapan waktu terbaik untuk membeli. Saat harga turun, Anda akan mendapatkan lebih banyak saham, dan saat harga naik, Anda akan mendapatkan keuntungan.
Contohnya, setiap tanggal 5, Anda rutin mengalokasikan Rp 200.000 untuk membeli saham BBCA. Bulan ini harga BBCA Rp 8.000/lembar, Anda dapat 25 lembar. Bulan depan harga turun ke Rp 7.500, Anda dapat 26 lembar. Rata-rata harga beli Anda akan menjadi lebih baik.
2. Investasi pada Perusahaan yang Anda Pahami
Jangan mudah tergiur dengan “saham gorengan” atau saham yang naik drastis tanpa fundamental yang jelas. Lebih baik berinvestasi pada perusahaan yang bisnisnya Anda pahami dan produk/layanannya Anda gunakan sehari-hari.
Ini akan membantu Anda lebih percaya diri dengan pilihan investasi Anda, bahkan saat pasar sedang bergejolak. Misalnya, Anda sering berbelanja di minimarket tertentu, atau menggunakan provider telekomunikasi tertentu. Cari tahu apakah perusahaannya tercatat di bursa saham.
3. Pentingnya Diversifikasi (Meski Anda Pemula)
Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi adalah kunci untuk menyebarkan risiko.
Meskipun sebagai pemula Anda mungkin hanya punya modal terbatas, cobalah untuk tidak hanya berinvestasi pada satu jenis saham atau satu sektor industri saja. Jika modal Anda terbatas, reksa dana (yang bisa dibeli di Ajaib juga) atau Bibit bisa menjadi alternatif diversifikasi awal.
Misalnya, alokasikan sebagian dana Anda ke saham sektor perbankan, sebagian ke sektor telekomunikasi, dan sebagian lagi ke reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang di Bibit. Ini akan melindungi portofolio Anda jika salah satu sektor mengalami penurunan.
4. Fokus Jangka Panjang
Pasar saham akan selalu naik dan turun dalam jangka pendek. Sebagai pemula, hindari godaan untuk ‘trading’ harian yang penuh spekulasi.
Fokuslah pada tujuan investasi jangka panjang Anda, misalnya untuk pensiun, pendidikan anak, atau membeli rumah dalam 5-10 tahun ke depan. Dengan begitu, fluktuasi harian tidak akan membuat Anda panik dan mengambil keputusan emosional.
Bayangkan Anda menanam pohon. Anda tidak akan mencabutnya setiap hari untuk melihat apakah akarnya sudah tumbuh. Anda akan menyiramnya secara rutin dan membiarkannya tumbuh besar seiring waktu. Begitu pula dengan investasi saham.
Mengelola Portofolio dan Memonitor Kinerja Saham Anda
Setelah Anda mulai berinvestasi, portofolio Anda perlu dikelola. Ini bukan berarti Anda harus memelototi aplikasi setiap jam, justru sebaliknya.
Jangan Terlalu Sering Cek Harga
Salah satu kesalahan umum pemula adalah terlalu sering mengecek pergerakan harga saham. Ini bisa memicu keputusan emosional seperti panik menjual saat harga turun, atau FOMO (Fear of Missing Out) membeli saat harga sudah sangat tinggi.
Sebagai investor jangka panjang, Anda tidak perlu terlalu sering mengecek portofolio. Cukup pantau secara berkala, misalnya sebulan sekali atau bahkan tiga bulan sekali.
Evaluasi dan Sesuaikan Portofolio (Rebalancing)
Seiring waktu, kinerja saham atau reksa dana Anda mungkin akan membuat alokasi awal Anda berubah. Misalnya, salah satu saham Anda tumbuh sangat pesat sehingga kini mendominasi sebagian besar portofolio Anda.
Inilah saatnya melakukan rebalancing. Jual sebagian saham yang sudah terlalu besar porsinya dan alihkan dananya ke saham atau instrumen lain yang porsinya menjadi kecil.
Ini membantu Anda mempertahankan tingkat risiko yang Anda inginkan dan memastikan diversifikasi tetap terjaga. Namun, sebagai pemula dengan dana terbatas, rebalancing mungkin belum terlalu mendesak hingga portofolio Anda lebih besar dan beragam.
Kesalahan Umum Pemula dan Cara Menghindarinya
Belajar dari kesalahan adalah hal baik, tapi lebih baik lagi jika kita bisa menghindari kesalahan tersebut sejak awal.
- Ikut-ikutan Tanpa Riset: Membeli saham hanya karena teman atau influencer merekomendasikan, tanpa Anda tahu bisnis perusahaannya. Selalu lakukan riset sederhana sendiri.
- Terlalu Emosional (FOMO/FUD): Membeli saat harga melambung tinggi karena takut ketinggalan (FOMO) atau menjual saat harga anjlok karena panik (FUD – Fear, Uncertainty, Doubt). Disiplin dengan strategi investasi Anda.
- Tidak Memiliki Tujuan Investasi yang Jelas: Berinvestasi tanpa tahu untuk apa dan berapa lama. Ini membuat Anda mudah goyah saat pasar bergejolak. Tentukan tujuan dan jangka waktu investasi Anda.
- Tidak Melakukan Diversifikasi: Menaruh semua modal pada satu atau dua saham. Ketika saham tersebut anjlok, seluruh investasi Anda akan terdampak.
- Menggunakan Dana Darurat: Investasi saham sebaiknya menggunakan dana dingin, yaitu dana yang tidak akan Anda butuhkan dalam waktu dekat dan tidak akan mengganggu kebutuhan finansial dasar Anda.
Tips Praktis Memulai Investasi Saham untuk Pemula Lewat Ajaib
Berikut adalah beberapa tips yang bisa langsung Anda terapkan untuk memulai perjalanan investasi saham Anda.
- Mulai dengan Modal Kecil: Anda tidak perlu uang jutaan rupiah untuk memulai. Di Ajaib, Anda bisa membeli saham mulai dari 1 lot (100 lembar) dengan harga per lembar yang sangat terjangkau. Bahkan ada beberapa saham di bawah Rp 100 per lembar, jadi modal mulai dari puluhan ribu pun bisa.
- Manfaatkan Fitur Edukasi di Aplikasi: Ajaib sering menyediakan artikel edukasi, berita terbaru, dan data fundamental perusahaan yang bisa Anda gunakan untuk riset. Manfaatkan fitur ini semaksimal mungkin.
- Tentukan Profil Risiko Anda: Kenali seberapa besar toleransi Anda terhadap risiko kerugian. Ini akan membantu Anda memilih saham atau instrumen yang sesuai.
- Disiplin Menabung dan Berinvestasi Rutin: Konsisten adalah kunci. Sisihkan sebagian penghasilan Anda setiap bulan untuk diinvestasikan, sesuai dengan strategi DCA yang sudah kita bahas.
- Jangan Berhenti Belajar: Pasar modal terus berkembang. Tetaplah belajar, membaca buku, mengikuti seminar, atau webinar seputar investasi. Pengetahuan adalah aset terbaik Anda.
FAQ Seputar Cara Investasi Saham untuk Pemula (Ajaib/Bibit)
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan oleh para pemula.
Berapa modal awal untuk investasi saham di Ajaib?
Anda bisa memulai investasi saham di Ajaib dengan modal yang sangat terjangkau, bahkan mulai dari puluhan ribu rupiah. Ini karena Anda bisa membeli 1 lot saham (100 lembar) dengan harga per lembar yang bervariasi. Beberapa saham unggulan bisa dibeli dengan modal awal sekitar Rp 100.000 hingga Rp 500.000 per lot.
Apakah investasi saham itu aman?
Investasi saham memiliki risiko fluktuasi nilai, yang berarti ada kemungkinan nilai investasi Anda turun. Namun, investasi saham di Indonesia diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dana nasabah di Ajaib disimpan di Rekening Dana Nasabah (RDN) yang terpisah dari rekening broker, serta saham Anda tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Keamanan sistem ini cukup tinggi.
Apa bedanya Ajaib dan Bibit?
Ajaib adalah broker saham dan reksa dana yang memungkinkan Anda membeli saham secara langsung di Bursa Efek Indonesia (BEI), selain reksa dana. Bibit adalah robo-advisor untuk investasi reksa dana dan SBN, yang membantu Anda membangun portofolio investasi terdiversifikasi secara otomatis berdasarkan profil risiko Anda. Bibit tidak menyediakan fasilitas untuk membeli saham secara langsung.
Kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual saham?
Untuk pemula dan investor jangka panjang, waktu terbaik untuk membeli saham adalah secara rutin (strategi Dollar Cost Averaging) dan tidak terpengaruh fluktuasi jangka pendek. Waktu terbaik menjual adalah ketika tujuan investasi Anda tercapai atau ketika fundamental perusahaan yang Anda miliki memburuk secara signifikan. Hindari membeli karena FOMO atau menjual karena panik.
Apakah saya perlu analisis teknikal untuk investasi saham?
Sebagai pemula, fokuslah pada analisis fundamental sederhana, yaitu memahami kinerja dan prospek bisnis perusahaan. Analisis teknikal yang mempelajari grafik harga dan indikator memang penting untuk trader jangka pendek, tetapi tidak wajib bagi investor jangka panjang. Ajaib menyediakan data fundamental yang cukup untuk analisis sederhana Anda.
Kesimpulan
Memulai investasi saham kini bukan lagi hal yang rumit, terutama dengan hadirnya platform seperti Ajaib yang didesain ramah pemula. Anda telah belajar tentang dasar-dasar investasi saham, bagaimana Ajaib memfasilitasinya, strategi penting untuk pemula, hingga kesalahan yang harus dihindari.
Ingat, kunci utama adalah memulai, memahami, dan konsisten. Jangan biarkan ketakutan menunda potensi pertumbuhan aset Anda. Dengan sedikit pengetahuan, disiplin, dan strategi yang tepat, Anda bisa membangun masa depan finansial yang lebih baik.
Jadi, tunggu apa lagi? Unduh aplikasi Ajaib sekarang, buka akun Anda, dan mulailah perjalanan investasi saham Anda. Nikmati kemudahan berinvestasi dan rasakan sendiri manfaatnya!


